26 Mar 2009

Marketchicken


Hari nih aku pelajaran marketing. Ada satu pertanyaan dari dosen: kalau membuat ayam goreng lalapan dengan diberi merek, kira-kira namanya apa? Teman2 langsung memberi masukan: sendi pak (ini ketua kelas kita). Gimana tulisannya?. Sendi atau sendy atau cindy. Yang terakhir ini nama ayam kampus, bukan nama merek yang laku…

I have soliloquy about marketing:

Kalau dalam ilmu pemasaran kan kita menggunakan prinsip2 utama: low cost atau unik (kotler). Jadilah yang pertama atau second but better. Ya itu sebagian yang aku tangkap. Kalu kita melihat kangen band dicaci maki gara-gara norak abis apalagi gaya rambut vokalisnya itu, katrok. Apapun kata orang mereka telah mampu menggangu pikiran banyak orang, mereka telah unik, mereka telah melakukan branding dengan baik. Satu hal yang ada dibenak orang: kangen band itu norak tapi suaranya enak. Kasus lain indosiar mungkin telah dihujat orang karena tayangannya yang ndak masuk akal macam animasi yang konyol, dan cerita-cerita legenda ndak jelas penuh mistis. Apapun itu mereka punya pangsa pasar tersendiri, segmen tersendiri, lihat saja di desa-desa.

Pak baroto sendiri memberi contoh: budi anduk dan tukul arwana yang sangat jelek namun brandingnya bagus. Jadi kalau jadi manusia itu tampan2 sekalian, jelek2 sekalian. Posisi tengah2 itu ndak enak.

Another topic
Produk-produk kopi yang dominant: Nescafe, kapal api.

Kalau kita ingin bermain pada produk yang sama maka kita bermain di tempat2 yang tidak terpancar pengaruh dari produk yang kuat, misalnya kopi brontoseno tetap tidak tertandingi di tulungagung. Kerena masyarakat sana sunka nyete, dan kopi yang bisa dibuat nyete ya brontoseno.

For PII I will give something:
PII harus tetap pada positioningnya sebagai oraganisasi yang bergerak pada pelajar. Jika ingin bertahan.

Konsep kepuasan konsumen:
Kalau kita menjual mesin cuci maka kita otomatis menjual servis dan pelayanan purna jual. Dalam kasus mobil hyunday mengapa tidak berhasil di Indonesia? Karena pelayanan servis dan purna tidak seperti Toyota astra.

Contoh dariku tentang the first:
Ya aku tahu kenapa nabi adam begitu terkenal? Manusia pertama di bumi.
Nabi Muhammad ? orang pertama yang memberi pencerahan di zaman jahiliah.
Habil dan qobil? Pertama dalam kasus pembunuhan
Andrea hirata lebih pop daripada dhoni dirgantara? Sama2 bercerita tentang mimpi tapi andrealah yang pertama jad trend setter.
Contoh dari dosen:
Mio lebih laris dari vario,

Ngomong2 produk Yamaha yang paling laris ya vega, murah tapi kena sihir dedy mizwar di sponsornya: “yang lainnya sih murahan”.

Oh iya kalau mau pakai strategi low cost jangan berkata: “ini lho saya murah tapi murahan”—tersirat dalam kasus motor china di Indonesia, termurah dan murahan.

Tapi aku kok belum nemu strategi yang pas buat blogku ya??//apa aku bodoh ya? Jelas bodoh lah blogku ndak ada yang mau baca gini. Sepi. Ketika berpikir oportunis begini aku jadi teringat bahwa tujuanku menulis blog adalah “berefleksi” karena kehidupan yang tak direfleksikan tak pantas untuk dilanjutkan—begitu kata socretes.

25 maret 09 jam 00:34.

Tidak ada komentar: