10 Des 2008

rasionalisasi

Rasionalisasi

Oleh: Rangga Primadasa

Rasionalisasi, kata yang sering terdengar dalam diskusi-diskusi. Sebenarnya apa sih rasionalisasi itu? terdiri dari satu kata rasional dengan imbuhan isasi. Seperti diketahui bahwa imbuhan isasi itu menggantikan imbuhan me-kan sehingga rasional + isasi dapat diubah menjadi merasionalkan. Apa yang dirasionalkan? Pendapat, tentu saja. Apa ada yang perlu dirasionalkan selain pendapat? Cinta misalnya tak bisa dirasioanalkan. Cinta tak bisa dirasionalkan, ini adalah salah satu bentuk dari pendapat. Bagaimana cara merasionalkan pendapat ini? Dengan menunjukkan bukti. Tunjukkan pasangan lelaki jelek rupa yang memiliki kekasih seorang gadis rupawan dan sebaliknya.

Apa manfaat rasionalisasi? Meyakankan apa yang diyakini kepada pihak lain. Rasionalisasi sebenarnya suatu kata yang langsung menyemntuh salah satu bagian terpenting manusia yaitu otak. Mengapa rasionalisasai harus menyentuh otak? Jika tak menyentuh otak berarti bukan rasionalisasi. lalu apa? Entahlah apa istilahnya. Satu contoh yang tak bisa disebut sebagai rasionalisasi misalnya Sepasang kekasih tak perlu mendapatkan rasionalisasi untuk memaafkan kesalahan kekasihnya.

Rasionalisasi sering digunakan untuk melakukan pembenaran atas tindakan yang sebenarnya tidak rasional. Sebut saja kebijakan-kebijakan yang diambil oleh anggota dewan menaikkan anggaran operasionalnya sendiri sementara banyak rakyat yang masih kelaparan dan tergusur

Rasionalisasi merupakan bentuk mekanisme pertahanan. Salah satu teori dari sigmund Freud.

kemerataan ekonomi dan politik

Kemerataan ekonomi dan politik

Oleh: Rangga Primadasa

Demokrasi Politik itu, yang berarti kesamaan hak di lapangan politik, akan tetap satu demokrasi borjuis, manakala tidak dilengkapkan dengan kesamarataan dilapangan ekonomi pula.”—Ir. Soekarno, dibawah bendera revolusi 1, hal 585)

Adalah wajar pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada kaum proletar negeri ini. Ini semua demi perataan ekonomi. Adalah wajar pula Pemerintah menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk keberlangsungan pendidikan semua kelas sosial. Adalah Wajar Pemerintah melaksanakan program PNPM Mandiri untuk membantu masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak. Semuanya adalah wajar demi satu cita-cita yang agung ”Kemerataan ekonomi”

Dan kini adalah sesuatu yang wajar lagi jika banyak masyarakat yang skeptis dengan kemajuan kemerataan ekonomi ini. Skeptis adalah awal dari kemajuan. Untuk merekonstruksi sesutau yang sudah mapan perlu dihujamkan sikap skeptis pada setiap manusia.

Sudahlah cukup aku melihat di televisi yang aku sebut sebagai kapitalisasi kaum proletar. Bedah rumah—memanfaatkan kemiskinan orang lain untuk meraih untung sebanyak-banyaknya. Sudahlah aku cukup melihat orang-orang di ujung jalan harus digusur lantas disediakan tempat yang lebih baik namun dengan harus membayar. Mana mungkin bisa membayar. Inilah yang aku sebut, sekali lagi, kapitalisasi kaum proletar. Apakah ini simbol keberhasilan pemerataan ekonomi.

Sudahlah aku lihat kaum politikus menyuarakan pemberantasan kemiskinan. Sebenarnya itu hanya omong kosong. Itu hanya proyek menggelembungkan dana pribadi. Sudahlah aku lihat betapa sekretariat partai politik dibangun semegah-megahnya. Dibangun dengan menyuarakan kemelaratan rakyat. Sungguh picik dia punya hati. Inikah yang disebut dengan kemerataan ekonomi.

Masa jabatan akan berakhir. Politik pencitraan digendangkan. Menarik simpati dengan mengurangi sedikit saja kaum proletar punya penderitaan adalah cara jitu setiap incumbent.

Kemerataan ekonomi haruslah dipahami sebagai keharusan bagi semua yang ada di eksekutuf, legislatif, dan yudikatif. Dan kita punya kesadaran haruslah diasah dengan melihat kebawah. Jangan hanya melihat dunia dari pinggir jalan. Tapi masuklah ke kampung-kampung. Dan disanalah kau akan lihat kemelaratan yang sesunguhnya. Orang-orang yang kau beri BLT itu tetap seperti dulu. Relakah kau amggota dewan yang terhormat mendapat gaji tiga juta saja sebulan. Berat sungguh berat karena adalah wajar untuk menjadi anggota dewan yang terhormat kita memakai modal yang besar sehingga kita haruslah mendapatkan keuntungan yang besar pula sebagai anggota dewan yang terhormat. Jadi anggota dewan yang terhormat adalah kaum borjuis semuanya. Jika bukan borjuis tidak mungkin bisa menjadi anggota dewan yang terhormat. Jikalau mungkin sedikit sekali jumlahnya. Bagaimana mungkin kemerataan ekonomi terbangun jika anggota dewan yang terhormat adalah kaum borjuis semuanya.

Eksekutif adalah kaum borjuis—itu wajar karena untuk menjadi calon saja harus melewati sekumpulan borjuis tengik di sebuah partai politik pemegang suara di dewan. Jadi lengkaplah sudah perselingkuhan borjuis-borjuis di eksekutif dan legislatif. Dan yudikatif, siapakah yang mengangkat kalau bukan legislatif. Akhirnya lengkaplah sudah kita punya pemerintahan borjuis. Eksekutif—legislatif—yudikatif. Semuanya borjuis. Adakah kita punya kemerataan ekonomi dan kita punya kemerataan politik?

Dan pertanyaannya lagi adalah: adakah penerima BLT bisa menjadi eksekutif, legislatif, ataupun yudikatif. Tidak mungkin? Apalagi yudikatif yang haruslah orang yang benar-benar kapabel yang harus mengisinya. Orang-orang kapabel adalah orang yang berpendidikan tinggi dan berpengalaman tentunya.

Haruslah sistem kita punya politik dirubah agar legislatif bukanlah tempat mencari uang. Tetapi tempat pengabdian sebagai warga negara yang punya mimpi atas memerataan ekonomi dan kemerataan politik. Haruslah kita sadari menjadi dewan yang terhormat bukan untuk membuat peraturan yang memudahkan kita punya urusan pribadi. Haruslah dewan yang terhormat adalah representasi borjuis dan proletar. Intelek dan non—intelek. Haruslah eksekutif tidak dipaksakan diisi oleh borjuis. Oleh orang berpaham simbol borjuis—ijazah.

memahami dunia yang dinamis

Memahami dunia yang dinamis

Oleh: Rangga Primadasa

Dunia memang terus berubah sadar ataupun tak sadar. Bagaimana kita tahu dunia terus berubah. Cara yang baik adalah dengan mengamati lingkungan sekitar kita. Masihkah sungai-sungai jernih. Atau masihkah sistem perundang-undangan kita sama seperti awal mula dulu? Jawabannya tidak. Sungai telah tercemar dan undang-undang dasar telah banyak teramandeman. Tapi bukan berarti teramandememen berarti makin tak jernih seperti sunagai.

Lalu apa manfaat kita memahami dunia ini terus berubah? Tentu saja berguna karena dengan memahami perubahan itu maka kita akan meudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Ini adalah jawaban kaum yang progresif. Tapi aku haruslah ragu dengan pendapat mereka yang progresif, karena apa? Karena memahami perubahan bukan serta merta kita akan lebih baik. Karena perubahan ada yang menuju pada kondisi yang lebih baik dan ada yang menuju pada kondisi yang lebih buruk. Memahami perubahan tak selamanya bermanfaat—itu pendapatku. Kenapa? Karena dengan tak memahami perubahan kita bisa menikmati nilai-nilai yang sudah terlanjur baik. Dilema besar memang ketika kita memahami perubahan. Memahami dunia yang dinamais mau tidak mau akan terjadi pada diri kita. Karena memang kita tercipta untuk memahami perubahan itu. Pilihan bebaslah nantinya yang akan membawa kita bagaimana bersikap atas perubahan yang telah kita pahami.

kepribadian luhur

Kepribadian luhur

Oleh: rangga primadasa

Tak perlulah aku mencari buku psikologi untuk mendeskripsikan perihal kepribadian. Kepribadiaan muncul dari kata pribadi dengan imbuhan ke-an. Pribadi adalah manusia. Dengan imbuhan ke-an jadulah makna baru yaitu sesuatu yang melekat pada manusia. Sesuatu yang mendasar pada manusia. Bagaimanakah kepribadian itu? kepribadian setiap manusia berbeda karena setiap manusia pembentukan pribadinya berbeda. Dia lahir dari rahim saiapa? Bapaknya siapa? Adik-adiknya bagaimana? Teman-temannya siapa? Bagaimana interaksinya dengan sesama. Semua itu secara kompleks membentuk kepribadian. Kepribadian pastilah awalnya terbentuk dari genetis dan berkembang dari lingkungan keluarga. Dan berkembang lagi dari kehidupan sehari-harinya di masyarakat.

Kepribadian bisa dilihat dari cara berpakaiankah? Aku ragu, karena sekalipun aku compang-camping apa itu berarti aku berkepribadian yang buruk. Tapi terkadang orang yang compang-camping ini ingin low-prifile. Bukankah ini kepribadian yang baik.

Apakah kepribadian bisa ditentukan oleh cara makan atau yang lainnya? Aku ragu juga, karena biarpun manusia makan dengan cara apapun juga tidak berarti dia tidak berkepribadian.

Bagaimanakah orang yang berkepribadian luhur itu? aku ragu setiap manusia adalah berkepribadian baik. Aku pun ragu semua manusia berkepribadian buruk. Karena kita tidak bisa membca hati manusia. Karena belum ada teknologi yang mampu menjaga isi hati. Akupun tak percaya membaca hati manusia dengan melihat mimik wajah. Akupun membangun diriku dari sikap skeptis untuk mencari arti kepribadian dan mancari manusia yang berkepribadian luhur itu sendiri.

Apakah orang berkepribadian luhur adalah pecinta seni, pecinta sejarah, pecinta budaya saja? Aku pun ragu karena semua orang bisa dikatakan berkepribadian luhur. Tukang becak bisa dikatakan berkiprabiaan luhur jika dia mematuhi norma, pambantu rumah tangga sekalipun bisa dikatakan berkepribadian luhru dengan tidak berniat atau berbuat mencuri misalnya.

Lalu apakah orang yang menjaga norma yang berlaku dapat dikatakan sebagai orang berkepribadian luhur? Aku ragu juga karena norma di setiap tempat itu berbeda. Oleh karenanya belajar beradaptasi dan mengenal norma di setiap tempat sedikit demi sedikit membawa kita pada kepribadian luhur. Gunakanlah hati, pikiran, dan tubuh ini secara bijak adalah langkah awal membentuk kepribadian luhur.

pemimpin memerlukan doktrin

Pemimpin memerlukan doktrin
Oleh: rangga Primadasa

Pemimpin perlu membuat doktrin untuk setiap yang dipimpinnya. Sudah pasti itu benar. Sukarno sang pemimpin negeri Indonesia menggunakan doktrin marhaenisme untuk mempersatukan Indonesia. Pemimpin yang mencapai tahap mampu membuat doktrin adalah pemimpin terbaik di dunia. Muhammad memiliki Al-Qur’an dan setiap perkataannya dan setiap ucapannya adalah sunnah yang diikuti oleh umatnya. Doktrin ini sungguh sangat besar pengaruhnya. Pemimpin perusahaan besar mendoktrin karyawannya untuk taat dan patuh pada budaya perudahaan. Sungguh pemimpin yang tak mampu mendoktrin adalah pemimpin yang sangat lemah. Adolf Hitler meski kejam begitu dia adalah doktriner yang sangat hebat. Doktrin Nazinya sangat luar biasa. Stalin pun doktriner yang hebat dengan membengkokkan komunisme yang filosofis menuju komunisme yang banal. Maka mau tidak mau jika engkau mau menjadi pemimpin yang hebat jadilah doktriner yang hebat. Tanpa itu semua kepemimpinanmu akan hampa. Dan tak mungkin kau memiliki pengaruh yang dahsyat untuk kepemimpinanmu. Pemimpin agama menggunakan kitab-kitab terdahulu sebagai doktrinnnya. Doktrin feodal.
Pertanyaannya adalah begaimana membangun doktrin? Yakinilah satu ideologi satu agama apapun yang menurutmu cocok dan relevan pada zaman dan era kepemimpinanmu. Jadikanlah itu sebagai doktrin yang membawa pada perubahan yang fundamental dalam kepemimpinan.

ndak jelas go go

Ketidakjelasan adalah sebuah awal

Oleh: Rangga Primadasa

Untuk menjadi jelas sesuatu harus melewati ketidakjelasan. Untuk menjadi penulis yang jelas kita harus menjadi penulis yang tak jelas dahulu. Untuk menjadi orang yang jelas hebatnya kita harus menjadi orang yang tak jelas apa benar-benar hebat. Untuk mengetahui kejelasan manfaat hidup kita menjalani hidup ini sampai kita tahu hidup kita sungguh jelas segala sesuatunya. Ketidakjelasana adalah awal dari segalanya. Awal dari ilmu pengetahuan dan awal dari kehidupan yang penuh warna. Untuk mengetahui bahwa kebutuhan kita sekarang adalah perdamaian kita harus melewati ketidakjelasan kebutuhan kita pada zaman perang dahulu.

Menjadi manusia yang tidak jelas adalah keharusan bagi kita semua. Apakah saat kita lahir kita tahu jelas mau jadi apa kelak? Bukankah takdir memang tidak jelas? Lalu mengapa kita selalu mengatai orang-orang yang tak jelas? Bermanfaatkah?

Ketidakjelsan berfikir adalah awal atau fondasi bahwa segala sesutaunya akan lebih jelas atau segala sesuatunya akan tereduksi sedikit demi sedikit ketidakjelasannya.

sensasi

Sensasi

Oleh: Rangga Primadasa

Sensasi oh sensasi. Apa itu sensasi? Tak tahu jelas apa keinginan seorang mencari sensasi. Yang jelas sensai adalah salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi yang dipaksakan. Padahal kenyataan tak ada yang layak untuk ditunjukkan sebagai eksistensinya. Karena sensasi tiada banyak mendongkrak eksistensi. Karena sensasi hanya sementara waktu. Sensasi selalu ada di dalam masyarakat urban. Karena memang sudah pembawaannya. Menenkan pribadi untuk tidak berbuat sensasi adalah sensasi itu sendiri. Tidak menghiraukan sensasi adalah jalan terbaik uttuk melenyapkan sensasi itu sendiri. Sensasi akan muncul bergantian tapi sekali lagi itu tak akan banyak membantu mengankat harkat sipencari eksistensi.

Eksistensi yang muncul tidak dari sensasi adalah luar biasa. Memangnya ada sensasi yang muncul dari yang tidak luar biasa. Ada banyak sensasi muncul karena dari hal bodoh. Dari sesuatu yang melanggar hukum alam. Melanggar norma dan atutan positif yang berlaku di masyarakat.

Banyak artis, model, dan sejenisnyalah membuat sensasi denga bertelanjang gaya urakan. Sudahlah, biarkan saja mereka. Mereka akan segera terlupakan. Segera sirna oleh sensasi yang lain. Segera tergusur oleh sesuatu yang jauh lebih bermakna buat kehidupan ketimbang sensasi. Egoisme manusailah sebenarnya yang membuat manusia mencari eksistensi sebelum waktunya. Sebelum melewati proses yang panjang. Ingin serba cepat. Kehidupan yang cepat bukan berarti eksistensi diri diraiih dengan secepat itu. secepat muncul dan hilangnya sensasi.

kamu orang baik?

Tentang Orang Baik

Oleh: Rangga Primadasa

“Dia bukan orang baik, jangan dengarkan”. Oh kawan jangan terburu menjustifikasi seperti itu, memangnya kau tahu siapa orang baik itu? ya dia itu bukan orang baik jadi orang baik itu yang tidak seperti dia. Itu terlalu absurd. Lalu bagaimanakah batasan orang itu baik atau tidak baik? Apakah orang yang memegang norma, agama, ideologi, dan sistem sosial bisa dikatakan orang baik? Apakah orang yang tidak memegangnya secara otomatis menjadi orang yang tidak baik?. Kalau seperti itu berarti kau memandang secara hitam putih. Apa tidak boleh memandang secara hitam-putih? Bukankah itu wajar? Bukankah orang baik selalu putih dan orang jahat selalu hitam? Kalau begitu kita semua hitam, karena kita tak mungkin selalu menjadi putih. Ah itu parsial sekali. Bukankah orang disebut putih karena kadar keputihannya lebih tinggi ketimbang kadar kehitamannya? Dan orang disebut hitam karena kadar kehitamannya lebih tinggi ketimbang kadar keputihannya?. Lalu mengapa kau melarangku mendengarkan dia? Bukankah juga ada kemungkinan kau melihatnya secara parsial semata hanya pada hitamnya? Kalau begitu untuk apa ada norma, agama, ideologi, dan sistem sosial jiak kita tidak bisa dipakai sebagai penentu siapa orang baik? Siapa bilang tidak bisa?. Bukankah kita bisa berkata” dia orang baik tapi sekarang tidak berbuat baik”. Dengan begitu kita bisa mendengarkan apa yang dikatakannya. Dengan adagium jangaan lihat siapa yang berkata tapi liaht apa yang dikatannya kita akan memandang semua orang baik dengan kadar tertentu. Bukan begitu kawan? Bukankah kau mau orang baik? Bukankah aku juga baik?

ksatria timur

Kesatria Timur

Oleh: Rangga Primadasa

Langit menangis di bulan desember. Kenapa menangis? karena manusia hendak berhura-hura di akhir desember. Kesatria Timur yang kurus kering menghentikan pertapaan untuk perpesta pora. Yang benar saja, ah...aku tak percaya Kesatria Timur akan berbuat seperti yang engkau prasangkakan. Bukankah ini pesta Kesatria Barat? Lalu mengapa Kesatria Timur ikut-ikutan? Mungkin dia sedang terjebak oleh ”kesenangan sesaat”. Oh...bukankah kesenangan sesaat adalah yang dinikmati Kesatria Barat? Ya, memang begitu. Kesenangan sesaat yang diulang-ulang telah”meninabobokan” Kesatria Barat. Jikalau Kesatria Timur Hendak menikmatinya dia akan dininabobokan sesaaat. Toh hanya sesaat, kenapa harus bingung? Bukan begitu sobat—ini masalah reputasi yang terlanjur dibuat Kesatria Timur. Haruskah tercoreng?! Jangan bilang reputasi dalam masalah ini. Karena reputasi tak harus selamanya putih karena dengan kombinasai hitam kita dapat mengetahui dia Zebra. Ow...lalu apakah pantas dia disebut Kesatria Timur saat langit menangis di bulan desember? Sudahlah kawan, bukankah saat ini Kesatria Barat Lebih diminati ketimbang Kesatria Barat?Bukankah sekarang manusia pantas disebut ”Kesatria” saat dia menjadi Kesatria Barat? Bukankah menjadi Kesatria Timur ibarat pelarian semata? bukankah menjadi Kesatria Barat terlihat ”macho”. Itu tergantung siapa yang membuat perspektif, bukan begitu?

mutu kehidupan

Mutu Kehidupan

Oleh: Rangga Primadasa

Mutu kehidupan seseorang ditentukan oleh apa? Mencaoba membuat kelas dalam masalah mutu kehidupan: bahagia dan tidak bahagia. Membuat kelas semacam ini masih membuat kita bingung karena batasan orang bahagia dan tidak bahagia agak susah. Yang paling mudah bahagia itu tersenyum dan tidak bahagia itu cemberut. Kalau begitu mutu kehidupan dapat ditentukan oleh tersenyum atau tidaknya seseorang. Orang yang mutu kehidupannya baik adalah orang yang bahagia yang salah satu cirinya adalah tersenyum, ini lebih cocok.

Berbicara masalah senyuman: pernahkah kita mendengar adagium: semua orang yang tersenyum tidak mesti bagagia. Wah kalau begitu mutu kehidupan tidak bisa dilihat dengan indikator senyuman. Ini masih dari satu sisi saja. Jikalau kita dapat memastikan seseorang itu tersenyum dari hati maka pastilah dia bahagia dan mutu kehidupannya sangat baik.

Mutu kehidupan ditentukan oleh mutu komunikasi seseorang—begitulah menurut Tony Robbins. Semakin baik kualitas komunikasi seseorang berarti semakin baik mutu kehidupannya. Apa memang demikian? Aku mencoba setuju dengan pengalaman empiris. Ketika aku dengan mudah menyampaikan pemikiran kepada orang lain aku merasa bahagia dan tersenyum secara otomatis, meski terkadang senyum itu terkadang hanya simpul kecil. Tetapi ketika aku susah untuk menyampaikan pemikiran aku merasa suntuk.

Yang paling mudah untuk kita lihat adalah ketika seseorang punya banyak masalah dan dia memiliki sahabat yang mau mendengarkan keluh kesahnya terlihatlah mutu kehidupannya yang tinggi. Ketika seseorang tak memiliki tempat berkeluh lihatlah kerut wajahnya yang tanpa senyum, tanpa kebahagiaan—mutu kehidupannya rendah.

Pemimpin yang mutu kehidupannya tinggi adalah pemimpin yang visi misinya tersampaikan kepada semua timnya. Penulis yang mutu kehidupannya tinggi adalah penulis yang mampu menyampaikan substansi dari yang dituluisnya kepada pembacanya.

9 Des 2008

humanis

Humanis

Oleh: rangga primadasa

Aku benci mendengar kata-kata ini. Kata yang sering digunakan untuk aktifis yang sebenarnya ingin mencari eksisitensi diri dengan kata itu. ingin dikatakan humanis padahal sebenarnya tidak humanis. Apa itu humanis? Dari data human ditambah imbuhan is. Berarti ini cenderung menunjuk pada manusianya. contoh kalaimatnya adalah : dia seorang humanis. Agar lebih yakin cobalah pahami kata nasionalis. Nasionalis menunjuk pada manusianya. Nasionalisme adalah ideologi yang dianut oleh orang nasionalis. Berarti humanis adalah orang yang berideologi humanisme. Humanis sejatinya adalah manusia yang paham dirinya ingin dimanusiakan sehingga dia sadar harus memanusiakan manusia. Menjadi humanis haruslah memahami manusia dari segala aspeknya. Bagaimana mungkin kita maenjadi humanis jika kita tidak paham manusia seutuhnya. Cara terbaik menjadi humanis adalah memahami manusia dari segala aspeknya. Humanis hemat saya bisa dikatakan sebagai filosof manusia. Filosof yang mencoba memahami tentang manusia.

Lalu apa bedanya dengan psikolog? Ya inilah pertanyaan yang kemudian muncul di kepalaku. Psikolog adalah orang yang paham tentang manusia dari sisi kejiwaan. Lalu apakah humanis adalah orang yang harus paham tentang psikologi? Ya haruslah meski tak sampai mendetail. Bagaimana mungkin kita bisa bersikap memanusiakan manusia jika tidak memahami manusia. Jadi humanis adalah orang yang paham manusia termasuk psikologinya kemudian dia memperlakukan manusia sesuai dengan sifat manusia itu sendiri. Memanusiakan manusia. Humanis lebih luas wawasannya daripada psikolog. Psikolog secara otomatis menjadi humanis jika imlunya termanfaatkan secara maksimal. Seorang humanis tentulah mengerti sedikti tentang psikologi manusia. Dan humanis adalah kita senua. Kita semua manusia yang harus memanusiakan manusia dengan kebaikan kita. Dengan ilmu kita. Dengan pengetahuan kita. Dengan teknologi kita.

eksistensialisme urban

Eksistensialisme urban

Oleh: Rangga Primadasa

Eksistensialisme adalah filsafat dari Kiekergaard, Sartre, Mulla Sadra dan Heidegger. Urban adalah masyarakat perkotaan. Menurut kiekergaard "hidup itu tidak bermakna, dengan kata lain absurd". maksudnya, setiap manusia lahir tidak bermakna. manusia harus berusaha melalui kebebasan yang dimilikinya untuk membentuk makna hidupnya sendiri. Tapi yang perlu kita perhatikan adalah eksistensialisme urban berbeda dengan eksistensi urban. Eksistensialisme urban mengarah pada filsafat itu sendiri sedangkan eksistensi urban adalah keberadaan kaum urban. Eksistensialisme urban tentunya muncul dari orang urban yang berfilsafat.

Membeicarakan eksistensi urban nampaknya lebih mudah bagi kita sebelum membicarakan eksistensialisme urban. Orang urban mencari eksistensinya dengan berbagai macam cara, yang paling sering adalah penerapan materialisme. Hampir semua kaum urban menganut paham materialisme dalam hidupnya, subyektif dan inferior kedengarannya tapi kenyataannya memang demikian. Orang urban hampir segala tindak tanduknya adalah demi uang—materi.

Sedikit sekali filsuf dan seniman yang bertahan menetap di daerah urban. Seniman lebih suka kabur ke daerah primitif. Sebut saja Leo Tolstoy yang pergi ke pulau terpencil, dan Le Clezio yang berpetualang. Mencari ketenangan—itu alasannya. Pengecualian semisal Van gogh—pelukis yang menetap di daaerah urban, tapi dia kena kelainan saraf dan bunuh diri.

Lalu eksistensialisme urban itu apa? Bolehlah kita menyebut pemberian makna pada kehidupan urban. Penganut eksistensialisme urban adalah mereka yang mencari makna di dalam kehidupan urban yang dijalaninya. Karena ini adalah bentuk eksistensi tertinggi kaum urban ketimbang terus-menerus bermaterialisme tanpa jeda. Eksistensialisme urban akan terus tumbuh karena kehidupan masyarakat kita sekarang mengarah kepada kehidupan urban. Kehidupan urban kita akan absurd jika tak kita beri makana. Benarkah?

sisi positif kapitalisme

Sisi positif kapitalisme

Oleh: Rangga Primadasa

Ketika buruh, ketika proletar, ketika petani, ketika orang-orang kecil semuanya tertimpa kemalangan tak henti-hentinya kita punya pena, kita punya mulut menyalahkan kapitalisme sebgaia ideologi. Dan yang paling parah adalah ketika negeri ini banyak hutangnya kapitalisme lagi yang disalahkan. Memang kita bangsa yang suka menyalahkan. Suka mencari kambing hitam di luar. Tidak mencari kambing hitam di diri kita sendiri. Aku sendiri sempat mengutuki kapitalisme itu tanpa sadar bahwa aku cukup beruntung dan bersyur seharusnya dengan keberadaan kapitalisme itu.

Aku pergi menuntut ilmu memakai sepatu yang diproduksi dari upaya kaum kapitalis. Aku tak tahu bagaimana jadinya jika produksi sepatu masih menggunakan tangan dan tidak diproduksi secara massal untuk memenuhi keinginan masyarakat. Sanggupkah kerajinan kulit di tanggulangin sidoarjo memenuhi kebutuhan masyarakat sedunia kan sepati jikalau di seluruh dunia tidak ada perusahaan pemroduksi sepatu.

Aku ingin ke London misalnya, apakah harus aku berenang mengarungi samudra yang luasnya tak terkira. Coba kau bayangkan jika tidak ada perusahaan pembuat pesawat terbang yang memproduksi secara massal, mau mengantri berapa hari kita di Bandar Udara?

OKBsebutan untuk orang kaya baru ingin punya mobil. Tapi sayang sekali mobil diproduksi hanya sedikit saja. Coba bayangkan jika mobil saja jumlahnya sedikit. Lalu apakah kemewahan itu hanya boleh dinikmati segelintir orang saja. Kapitalisme telah membuat pemerataan akan penikmatan fasilitas yang sebenarnya hanya untuk kalangan superelit saja. Bukan begitu?

Bayangkan jika motor diproduksi sedikit. Bukankah sebenarnya kau suka memanfaatkan motor sebagai fasilitas kehidupanmu?

Lalu mengapa kau mengutuki kapitalisme? Mungkin aku munafik menulis ini, sebab aku pernah mengutuki kapitalisme.

3 Des 2008

manifesto mahasiswa teknik industri

kami lahir sebagai supervisor kelak
kali lahir sebagai manajemer quality control
kami lahir sebagai marketer
kami lahir sebagai industriawan
kami lahir sebagai kapitalis yang efisien dan berjiwa sosial tinggi
kami lahir untuk belajar semua ilmu pengetahuan
karena konsekuensi seorang mahaisswa teknik industri adalah
mengetahuai segala ilmu meski tak mendalam
karena mahasiswa teknik industri adalah pemimpin yang efektif
karena mahasiswa teknik industri adalah mahasiswa terbodoh di dunia
ayo kita efisienkan produksi dengan ilmu PPC, APK, ergonomi, dll.
ayo kita bodohkan diri kita dari sok pintar!

salam supervisor selalu!