10 Des 2008

kepribadian luhur

Kepribadian luhur

Oleh: rangga primadasa

Tak perlulah aku mencari buku psikologi untuk mendeskripsikan perihal kepribadian. Kepribadiaan muncul dari kata pribadi dengan imbuhan ke-an. Pribadi adalah manusia. Dengan imbuhan ke-an jadulah makna baru yaitu sesuatu yang melekat pada manusia. Sesuatu yang mendasar pada manusia. Bagaimanakah kepribadian itu? kepribadian setiap manusia berbeda karena setiap manusia pembentukan pribadinya berbeda. Dia lahir dari rahim saiapa? Bapaknya siapa? Adik-adiknya bagaimana? Teman-temannya siapa? Bagaimana interaksinya dengan sesama. Semua itu secara kompleks membentuk kepribadian. Kepribadian pastilah awalnya terbentuk dari genetis dan berkembang dari lingkungan keluarga. Dan berkembang lagi dari kehidupan sehari-harinya di masyarakat.

Kepribadian bisa dilihat dari cara berpakaiankah? Aku ragu, karena sekalipun aku compang-camping apa itu berarti aku berkepribadian yang buruk. Tapi terkadang orang yang compang-camping ini ingin low-prifile. Bukankah ini kepribadian yang baik.

Apakah kepribadian bisa ditentukan oleh cara makan atau yang lainnya? Aku ragu juga, karena biarpun manusia makan dengan cara apapun juga tidak berarti dia tidak berkepribadian.

Bagaimanakah orang yang berkepribadian luhur itu? aku ragu setiap manusia adalah berkepribadian baik. Aku pun ragu semua manusia berkepribadian buruk. Karena kita tidak bisa membca hati manusia. Karena belum ada teknologi yang mampu menjaga isi hati. Akupun tak percaya membaca hati manusia dengan melihat mimik wajah. Akupun membangun diriku dari sikap skeptis untuk mencari arti kepribadian dan mancari manusia yang berkepribadian luhur itu sendiri.

Apakah orang berkepribadian luhur adalah pecinta seni, pecinta sejarah, pecinta budaya saja? Aku pun ragu karena semua orang bisa dikatakan berkepribadian luhur. Tukang becak bisa dikatakan berkiprabiaan luhur jika dia mematuhi norma, pambantu rumah tangga sekalipun bisa dikatakan berkepribadian luhru dengan tidak berniat atau berbuat mencuri misalnya.

Lalu apakah orang yang menjaga norma yang berlaku dapat dikatakan sebagai orang berkepribadian luhur? Aku ragu juga karena norma di setiap tempat itu berbeda. Oleh karenanya belajar beradaptasi dan mengenal norma di setiap tempat sedikit demi sedikit membawa kita pada kepribadian luhur. Gunakanlah hati, pikiran, dan tubuh ini secara bijak adalah langkah awal membentuk kepribadian luhur.

Tidak ada komentar: