10 Jul 2009

surat 8

Sama dengan yang lain
Yang mencintai kekasihnya
Aku pun demikian
Mencintamu dengan sederhana

Aku tak tahu bagaimana itu
Kau datang
Tiba-tiba
Membuatku merayap
Merangkak
Berjalan
Berlari
Belajar menjadi kekasih

Apa kau tahu bagaimana
Mencintai dengan sederhana
Ajari aku sayang
Ajari si dungu
Aku

Hanya butuh nurani
Untuk tak mendua
Apa aku punya
Ada

Mereka bilang mencinta dengan sederhana
Tak mendua
Mereka bilang
Jangan ada segitiga
Mereka bilang
Syaratnya
Tak semerawut

Sederhana itu
Sempurna
Sederhana itu
Mudah
Sederhana itu
Nurani
Sederhana itu
Cara mencinta

Autumn
Sayang
Dengarkan jeritan dari dalam jiwaku
Tak begitu banyak yang kupertaruhkan
Hanya hatiku
Tanpa kalkulasi rumit
Kumencinta

Tak perlu keliling dunia
Mencari cinta
Tak perlu membayar pajak
Untuk mencinta
Tak perlu kecerdasan
Untuk mencinta
Hanya jadi manusia
Apa adanya
Hanya menjadi
Aku
Yang aku
Kamu yang
Kamu

Tak perlu menjadi vampire
Untuk mencintamu
Kau
Bukan vampire
Kau
Wanita hangat
Tampak dicermin

Tak perlulah
Jiwa kambing
Ada
Padaku
Kau bukan kambing

Tak perlulah
Kupunya leher
Jerapah
Kau berleher
Pendek

Tanpa revolusi
Aku mencinta

Aku ada di cermin
Kau pun
Nampak
Di sana
Cukup sudah

Tak perlu kudengungkan
Dari pesiar
Cintaku
Hanya dari
Daratan
Dimana ku bisa
Melangkah
Sederhana

Pualam
Cukup
Jangan dipoles
Biarkan indah
Biarkan murni
alamiah

sakura
biarlah gugur
dengan pelan
jangan dipercepat
meski zaman semakin cepat

eifel tetaplah
paris
tak perlu
jakarta

tugu pahlawan
surabaya
tak perlu
jakarta

monas
jakarta
tak perlu
kudus

cinta itu
nurani
tak perlu
picik
licik

bermainlah
bermainlah sayang
dengan cintamu
aku suka
permainanmu

tapi jangan
kau permainkan
cintaku
cara mencinta
sederhana

dari kudus
untuk aku
kamu

sebuah buku
lapuk
lambat laun
klasik
sebuah hati
bahkan semakin baru
bisa

cintaku bisa lapuk
cintaku pun
bisa
semakin baru

aku bisa saja
menjadi buku

semua
sederhana
nurani

sampai kelak
buku itu
klasik

sampai kelak
cinta kita
sederhana
bagi kita
klasik
bagi mereka

cinta itu
selalu baru
membaru
bagi kita
kisahnya
klasik
mengklasik

aku bukan
supermen berjubah merah
aku peniup bunga
tak berjubah

aku tak bisa membawamu
terbang kepurnama

aku hanya
bisa
meniupmu
sederhana

percaya pada Tuhan
percaya pada cinta
percaya padamu
percyakan kisah kita
dengan sederhana
sesederhana
embun
mencium pagi

bila hati
kita adalah
hati
rasanya adalah
hati
bila hati
kita adalah
dedaunan
biarlah kita nikmati
dari halaman cinta kita
dengan sederhana

sederhana 2:54 12 june 2009, issued by primadasa

Tidak ada komentar: