6 Apr 2009

descertes dan aku

“Hai descertes apa yang sedang kau pikirkan? Tanyaku padanya.

“Aku sedang memikirkan mengapa orang yang duduk di sudut kafe itu mengupil?”dia

menjawab sambil meyeruput kopinya. Kami memang sedang duduk di sebuah kafe di sudut

utara sementara lelaki yang dia amati dan pikirkan di sudut selatan.
“whats’ ngak salah Anda memikirkan orang sedang ngupil? Apa Anda ngak takut reputasi

Anda sebagai pemikir tercoreng gara-gara memikirkan hal ngak penting itu? Celotehku.


“ei..anak muda tahu apa kau tentang reputasi, aku tak peduli, yang penting aku berpikir.”jawabnya santai.

(tiba-tiba aku terbangun dari mimpi, kebetulan aku tidur di emperan jalan setelah berdemonstrasi menentang penurunan harga BBM).

Aku terbangun hanya sejenak lalu tertidur lagi. Saat terbangun sejenak itu kulihat masih gelap. Dan aku kedinginan sekali, maka aku merapat ke tubuh pemulung yang tertidur pula di sampingku.

“ehm…aku tahu dia mengupil karena sudah terlalu banyak upil di hidungnya, karena dia sudah seminggu absent ngupil.” Descertes sambi; manggut-manggut.

“ah yang bener aja?”kataku sambil menyeruput the hijau yang mulai mendingin.


“anak muda apa yang sedang kau pikirkan?tanya descertes sok hebat gitu.

“aku sedang berpikir mengapa kemarin aku demonstrasi.”jawabku

“oh begitu, aku tahu, karena kau ingin mendapat reputasi sebagai mahasiswa sejati


padahal sebenarnya untuk dikatakan mahasiswa sejati kau tak harus begitu, kau bisa

mengupil seperti otang di sudut sana sambil memikirkan bagaimana kau memajukan

negerimu.”ungkap Descertes.


(aku terbangun karena udara sangat dingin)
Aku tak tahu mengapa aku tertidur di sini dan mengapa descertes hadir di dalam

mimpiki. Aku memang menyukai pemikirannya: aku berpikir maka aku ada. Tapi hanya

sebatas itu aku menyukainya, sumpah tidak lebih. Tapi hanya karena itu dia hadir dalam mimpi dan menasihatiku—ini suatu kehormatan bagiku, padahal aku lebih mengagumi Tukul arwana sebagai comedian, mengapa dia tidak hadir dalam mimpiku? Atau

soe hok gie yang juga menginspirasiku untuk mendemo, mengapa dia tidak hadir dalam

mimiku?.trus juga mengapa aku mendemo untuk menurunkan harga BBM?

6 april 2009.

Tidak ada komentar: